GAME THEORY - EDY WAHONO (2013230018)
Teori
ini dikemukakan oleh John von Neumann and Oskar Morgenstern yang berisi :
“Permainan
terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua
sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk
memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan.
Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain,
sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan
sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi.”
(
J. Von Neumann and O. Morgenstern, Theory of Games and Economic Behavior (3d
ed. 1953)). [2]
Awalnya teori ini dikemukakan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan
Prancis yang bernama emile Borel pada
tahun 1921. Lalu dikembangkan kembali oleh John Von Neemann dan Oskar
Morgenstern sebagai alat untuk merumuskan perilaku ekonomi yang
bersaing.
Teori permainan adalah suatu bentuk pendekatan
matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai persaingan.
Teori ini dikembangkan untuk menganalisa proses pengambilan keputusan dari situasi
persaingan yang berbeda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan. Kepentingan kepentingan
yang bersaing dalam permintaan disebut players.
Ketentuan
dalam Teori Permainan
Pada dasarnya, dalam teori permainan yang ditekankan ialah bagaimana pemain mampu
menciptakan suatu strategi di dalam suatu situasi persaingan. Strategi yang
kuat di dalam teori permainan ini adalah strategi yang optimal, strategi yang
mampu memberikan keuntungan yang maksimal ataupun kerugian seminimal mungkin,
jika mengalami kerugian. Di dalam teori permainan dikenal dua karakteristik strategi
yaitu :
1.
Strategi
Murni (Pure Strategy Game)
2.
Strategi Campuran
Referensi:
Ahadi, Zulkarnain Edhar. t.t. “Game Theory/Teori Permainan” [online]. https://www.academia.edu/4567775/GAME_THEORY_TEORI_PERMAINAN_Objektif_Pemain_A_Pemain_BPemain_A_Pemain_BPemain_A_Pemain_B[diakses 26
November 2013]