TEORI POLITIK LINGKUNGAN (PERSPEKTIF GREEN THOUGHT) - ERLINA NATALIA (2013230009)
Jika
keamanan internasional dan perekonomian global adalah dua area isu tradisional
utama dalam politik dunia, sebagian pakar saat ini menyatakan bahwa lingkungan
telah muncul sebagai isu utama ketiga (Robert Jackson,2013:502). Isu lingkungan
hidup telah menjadi topik pembicaraan beberapa waktu belakangan ini,
permasalahan yang timbul dari isu lingkungan adalah kelangkaan sumber daya,
hujan asam, pelapisan ozon dan pemanasan global.
Topik
lingkungan semakin sering muncul pada agenda internasional semakin meningkatnya
jumlah penduduk maka aktivitas ekonomi dan sosial manusia berjalan terus dan
mengancam kestabilan lingkungan, hingga muncul Green Thought atau yang bisa
disebut juga politik hijau. Green Thought digunakan sebagai cara untuk berpikir
yang sangat radikal tentang hubungan manusia dengan alam.
Green
Thought (politik hijau) menuntut perubahan mendasar dalam hal organisasi
sosial-politik dan memberikan penghargaan bagi spesies non manusia yang secara
singkat untuk memperhatikan kondisi lingkungan hidup untuk masa depan.
Karakteristik politik hijau adalah ekosentrisme sebuah penolakan terhadap pandangan
Antroposentrisme ialah suatu pandangan yang meyakinkan bahwa manusia sebagai
pusat alam semesta atau dapat dikatakan bahwa manusia yang paling eksklusif
(Steans&Pettiford,2009: 377).
Dengan kata lain Green Thought
mencoba mengemukakan pandangan yang menyeluruh terhadap hubungan manusia dengan
ekosistem global, selain menolak pandangan antroposentris, Green Thought
mempercayai bahwa intervensi yang dilakukan oleh manusia dapat menjadi ancaman
yang membahayakan bagi seluruh spesies termasuk manusia dan termasuk alam itu
sendiri.
Asumsi:
1. Para
pemerhati lingkungan menekankan global diatas internasional, contohnya, Nilai
penting komunitas global sama diakuinya dengan hak dari komunitas lokal
2. Pemerhati
lingkungan melihat kebiasaan-kebiasaan manusia masa kini yang beberapa tidak
sejalan dengan non manusia
3. Pemerhati
lingkungan melihat bahwa kebiasaan manusia zaman moderen berdasarkan pandangan
antroposentris yang merupakan penyebab utama dari krisis lingkungan hidup
Daftar Pustaka
1. Steans,
Jill & Pettiford, Lloyd (2009). Hubungan
Internasional Perspektif dan Tema. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
2. Jackson,
Robert & Sorensen, Georg (2013). Pengantar
Studi Hubungan Internasional edisi kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar