TEORI EKONOMI POLITIK - INDRIANI FITRI ROMPIS (2013230116)

20.02.00 0 Comments

Pengertian Ekonomi Politik menurut Adam Smith, Ekonomi Politik adalah cabang ilmu pengetahuan legislator yang memiliki dua tujuan berbeda, yang pertama menciptakan sumber pendapat bagi masyarakat, dan kedua menyediakan sejumlah daya bagi negara atau pemerintah agar mereka mampu menjalankan berbagai tugas dan fungsinya dengan baik. Sedangkan menurut Martin Staniland, pengertian ekonomi politik menjelaskan interaksi sistematis antara aspek ekonomi dan aspek politik. Hubungan interaksi tersebut bisa dinyatakan dalam banyak cara, baik dalam hubungan kausalitas antara satu proses dengan proses yang lainnya dimana bersifat deterministik atau hubungannya yang bersifat timbal balik yang suatu proses yang secara terus-menerus.

Ada beberapa pemikiran didalam buku Charles Lindblom dan Robert Dahl yang berjudul Politics, Economics and Welfare 1953, yaitu:  
1.      Adanya perbedaan sudut pandang antara ekonomi politik dengan ekonomi konvensional, terutama berkaitan dengan interaksi antara ekonomi politik di zaman modern saat ini,
2.      Terdapat perbedaan antara ekonomi politik modern dengan ekonomi politik klasik, yang berkaitan dengan dinamika hubungan antara pasar dengan kebijakan pemerintah, serta masyarakat yang terkena dampak dari hubungan tersebut,
3.      Ekonomi politik dalam menganalisis masalah, selain menggunakan pendekatan kuantitatif juga memakai teori-teori atau alat analisis dari ilmu sosial lain,
4.      Adanya kerancuan dalam membedakan ekonomi politik dengan studi ekonomi pembangunan,
5.      Ekonomi politik dapat digunakan dalam membahas masalah-masalah sosial lain sepanjang ada kaitannya kegiatan perekonomian,
6.      Ekonomi politik modern membahas ketidakadilan berkenan dengan pemerataan pendapat, kemiskinan, pertumbuhan dan struktur lainnya, termasuk sistem ekonomi nasional maupun sistem ekonomi internasional.

Jadi, dalam menjelaskan hubungan antara politik dengan ekonomi para penstudi mengidentifikasi tiga pendekatan dominan yaitu liberalisme, nasionalisme atau merkantilisme, dan marxisme. Ketiga teori tersebut memiliki penekanan yang bervariasi tentang signifikansi pasar bagi pertumbuhan ekonomi dan distribusi kesejahteraan masyarakat, peranan pasar dalam organisasi masyarakat domestik dan internasional, yang terakhir mengenai pengaruh sistem pasar terhadap isu perdamaian dan perang (Gilpin 1987).

Dalam segi ekonomi dan politik, sistem politik dizaman dunia kemodernan saat ini sangat berpengaruh dalam menentukan konsep ekonomi karena sangat menentukan pola konsep ekonomi yang harus dilakukan kedepannya, seperti Republik Rakyat Tiongkok yang secara politik sangat jauh dari kata demokratis tetapi secara ekonomi berkebalikan dengan sistem politiknya yang teramat kapitalis dan sangat mendukung pasar bebas. Karena ekonomi memberikan kontribusi besar bagi adanya sistem pasar pada politik. Bila dilihat dalam perspektif merkantilisme, hubungan antara ekonomi dan politik memandang bahwa negara adalah aktornya. Morgentahu (1978) dalam Politics Among Nations manyatakan bahwa ekonomi adalah salah satu unsur penting dari national power yang gagasan utamanya yaitu sebordinasi aktivitas ekonomi ke dalam pencapaian kepentingan politik dan pembangunan negara. Menurut Hirschman (1969) ada 2 tipe merkantilisme yaitu benign mercantilism yang merupakan usaha terhadap pemenuhan kepentingan ekonomi nasional untuk menjaga survivalitas negara dan malevolent mercantilism yaitu usaha-usaha ekspansionis negara untuk menguasai perekonomian internasional. Merkantilisme memandang bahwa semestinya segala macam aktivitas ekonomi berdasarkan untuk pembangunan dan kepentingan negara.

            Saya sangat setuju dengan teori ekonomi politik ini karena kedua istilah itu menunjukkan bahwa adanya keterkaitan dengan faktor-faktor produksi, keuangan dan perdagangan dengan kebijakan pemerintah dalam bidang moneter, fiskal, dan komersial. Dan keterkaitan dalam ekonomi dan politik ini hampir tidak akan ada batasan-batasan yang kuat untuk menyekat satu dengan yang lain karena sistem politik saat ini sangat berpengaruh dalam mennetukan pola konsep ekonominya juga.

Referensi:
Gilpin, Robert. 1987. “The Political Economy of International Relations”. New Jersey:      Priceton University Press.
Jackson, Robert and G. Sorensen. 1999. “International Political Economy”, dalam            Introduction to International Relations, Oxford University Press.
Morgenthau, Hans J. 1987. “Politics Among Nations: The Struggle for Power and Peace”.            New York: Alfred A. Knopf.

Ng. Philipus, dan Aini Nurul. 2004. “Sosiologi dan Politik”. PT Raja Grafindo Persada:    Jakarta

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google