TEORI EKONOMI POLITIK - NURCAHYO GUNAWAN T. (2013230101)

07.09.00 0 Comments

                   Teori sosialisme dilihat dari sudut pandang dari sistem Ekonomi Politik adalah sebuah sistem yang mengutamakan kebersamaan, dimana hal-hal berupa kepemilikan alat produksi dan dan distribusi memiliki sifat kolektif. Teori Sosialisme ini sangat bertolak belakang dengan teori Liberal Klasik yang menaruh seluruh aspek perekonomian kepada parah para pelaku ekonomi yang sesuai dengan perilaku pasar tanpa adanya campur tangan pemerintah, sedangkan teori Sosialis ini segala keputusan yang dibuat, disusun, ditetapkan, sekaligus dikontrol oleh pemerintah.

            Sosialisme berkembang sebagai pemikiran-pemikiran yang mentang individualisme, termasuk kapitalisme. Sosialisme berupaya untuk menumbangkan kapitalisme dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada kapitalisme. Banyak yang berpendapat bahwa sosialime merupakan suatu doktrin yang digunakan untuk melakukan penghapusan terhadap motif laba dan merupakan sistem kepemilikan alat-alat produksi secara kolektif.

            Tujuan Sosialisme adalah untuk membangun masyarakat yang dapat berkeja sama tanpa mementingkan kepentingan pribadi dalam kebebasan dan setiap individu dapat memilih kehidupannya sendiri dalam segala hal. Yang lebih penting ialah, sosialisme menjamin distribusi kekayaan yang merata dan memenuhi segala kebutuhan setiap individu.

            Sistem kekuasaan dalam ekonomi politik terpecah menjadi dua instrument yaitu kapitalis-liberal dan sosialis atau komunis. Jika peran negara atau pemerintah sangat berpengaruh dalam setiap pengambilan keputusan, maka sistem kekuasaan yang digunakan adalah sosialis atau komunik, tetapi apabila peran negara tidak terlalu dominan disetiap aspek perekonomian, maka negara tersebut menggunakan sistem kapitalis-liberalis.

            Gregory dan Stuart membedakan berbagai macam sistem perekonomian dalam empat aspek, yang setiap aspeknya terdiri dari dua sistem, yaitu:
1.      Organisasi pembuat keputusan dari dua sisi, sentralisasi dan desentralisasi;
2.      penyediaan informasi dan koordinasi, menggunakan jalur pasar dan pemerintah;
3.      hak kepemilikan, pribadi dan umum atau kepemilikan koperatif;
4.      sistem insentif, moral dan materil.

Refrensi:
Deliarnov (2006). Mencakup Berbagai Teori dan Konsep yang Komprehensif; Ekonomi Politik.
Jakarta: Erlangga

lib.ui.ac.id/file?file=digital/127464-RB06R114p-Prinsip%20Minsheng-Analisis.pdf

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google