TEORI EKONOMI POLITIK - YUSUF HARDIANT RINALDY (2013230084)

05.27.00 0 Comments

                   Teori neo-klasik merupakan pendekatan terhadap ekonomi politik sekitar Abad ke-19. Teori ini dianggap sebagai pembaharuan dari teori klasik dan juga pembelaan teori klasik atas kritik yang dilakukan oleh teori Marxian. Adapun persamaan teori klasik dan neo-klasik sama-sama memandang bahwa kegiatan ekonomi sebagai sebuah sistem yang berdiri sendiri. Akan tetapi, pembaharuan itu, neo-klasik menggunakan sifat utilitarian untuk menjawab pertanyaan tentang apa sifat dan tujuan dari ekonomi pasar. Bagi para pemikir neo-klasik, “ekonomi” adalah transaksi-transaksi swasta yang dilakukan untuk memaksimalkan kegunaan yang didapatkan individu, sementara “politik” adalah penggunaan kewenangan publik untuk mencapai tujuan yang sama juga.

            Pendekatan neo-klasik memandang bahwa ekonomi politik menghasilkan dua jenis agenda politik. Menurut Caporaso dan Levine dalm teori-teori Ekonomi Politik :
1.      Agenda politik yang berusaha untuk mengamankan atau mempertahankan sistem hak kepemilikan agar transaksi bisa terjadi secara sukarela.
2.      Agenda politik yang terkait dengan pihak-pihak yang tidak ikut mengadakan kontrak tapi terpengaruh oleh kontrak atau transaksi tersebut.

Peranan politik dalam pandangan neo-klasik mempunyai persamaan dan juga perbedaan dengan pandangan klasik. Persamaan klasik dan neo-klasik sama-sama memandang bahwa ekonomi diluar urusan politik, artinya politik atau pemerintah diciptakan untuk mengurusi hal-hal diluar ekonomi. Namun disisi lain, neo-klasik juga memiliki pandangan lain mengenai peranan politik dalam ekonomi. Peranan politik sangat diperlukan dalam pandangan neo-klasik apabila pasar tidak memberikan peluang kepada individu untuk mencapai level pemenuhan kebutuhan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.

Referensi :

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google