TEORI INTERDEPENDENSI - KINTAN MEIDHITA SADENA (2014230022)

10.12.00 0 Comments

            Interdependesi merupakan salah satu konsep utama dalam menggambarkan sifat sistem internasional dan konsep tersebut mengatakan bahwa bukan hanya Negara aktor independen secara keseluruhan, namun negara saling bergantung satu sama lainnya. Karena tidak ada satu negara pun yang dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Masing-masing negara bergantung pada sumber daya dan produk dari negara lain, yang tidak dimiliki negara tersebut. (Perwita dan Yani,2005:77). Oleh karena itu kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu negara akan memberikan akibat dengan cepat dan  serius kepada negara lainnya, bahkan kebijakan domestik pun dapat memiliki implikasi yang luas ke negara lainnya.

            Interdependensi itu merupakan turunan dari liberalisme. Liberalisme interdependensi tersebut memiliki asumsi bahwa modernisasi akan meningkatkan tingkat interdependensi antar negara. Dan aktor transnasional menjadi semakin penting, dan kekuatan militer bukan hal utama lagi karena merupakan instrumen yang tidak absolut dan kesejahteraan adalah tujuan yang dominan dari negara. Interdependensi yang kompleks akan menciptakan dunia hubungan internasional akan lebih kooperatif.

Pandangan Teori Interdependensi dalam Politik, Keamanan dan Ekonomi
          Saling ketergantungan (Interdependensi) dapat terjadi dalam berbagai isu, seperti ekonomi, politik dan keamanan. Contoh nyata dalam pandangan ekonomi pada kawasan Asia Selatan dengan dibentuknya SAARC (South Asian Arrangement of Regional Cooperation). Dengan salah satu tujuannya untuk memajukan kesejahteraan dari rakyat-rakyat Asia Selatan dan untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan memajukan kerjasama yang aktif dan saling menolong dalam perekonomian, sosial, budaya, dan kajian riset dan teknologi. Meskipun demikian, namun di dalam interdependensi keberhasilan suatu negara dalam bekerjasama berpihak pada dua hal yaitu power dan kemampuan tawar menawar terutama berkaitan dengan kondisi interdependensi yang asimetris. Power dapat diartikan dalam pengertian memegang kendali akan hasil dan tujuan atau memiliki perekonomian yang lebih kuat dibanding negara lain. Hal ini dikarenakan meski dalam teorinya hubungan interdepenndensi mengarah pada suatu hubungan timbal balik, namun kenyataannya hubungan yang simteris jarang terjadi. Kemudian rezim internasional akan saling ketergantungan yang menyediakan pada setiap pihak untuk saling memperngaruhi melalui kebijakan ekonomi politiknya  dalam mencapai kesepakatan diantara mereka.

            Geopolitik di Asia Selatan cenderung di dominasi oleh dua negara yaitu India dan Pakistan. India dan Pakistan merupakan dua kekuatan  politik dominan yang sangat memperngaruhi arti penting strategis negara di Asia selatan. Perbedaan antara kedua negara yang tadinya bersatu tersebut selalu diwarnai konflik, dimana pada awalnya di kawasan semenanjung india tersebut terdapat dua kubu yang bertentangan secara identitas yang disebabkan oleh adanya pertentangan antara islam dan hindu, yang akhirnya membuat kawasan tersebut menjadi terpecah. Lalu kelompok islam tersebut keluar dari india dan mengelompokan diri menjadi pakistan. Adapun konflik persoalan perbatasan dimana india dan pakistan sama-sama mempersengketakan wilayah kashmir dan jammu, karena wilayah tersebut strategis dan yang mampu menduduki kawasan tersebut akan dapat mengontrol wilayah sekitarnya. Adapun isu nuklir yang memiliki pengaruh di kawasan asia selatan. India dan pakistan sama-sama memiliki senjata nuklir.

Apakah anda sepakat dengan Teori  Interdependensi
          Teori interdependensi juga memiliki dampak baik dan buruk bagi setiap negara. Namun saya setuju pada teori interdependensi ini karena dilihat dari sisi positif bahwa kerjasama dan ekonomi  akan meluas ketika para partisipan mendapatkan keuntungan timbal balik yang dapat diperoleh dari kerjasama tersebut. Namun harus tetap menjaga perekonomian dan keamanan negara agar tidak mendapat pengaruh yang merugikan.

Referensi:
Jackson, R. Sorensen, G. (1999). Introduction to International Relation, New York: Oxford University Press
Perwita, B. Moh Yani, Y. (2005). Pengantar ilmu hubungan internasional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
http://ekasuciptadi.blogspot.co.id/2015/10/makalah-gegrafi-regional-lanjut-kawasan.html

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google