TEORI KETERGANTUNGAN - WAHYU MUHIKMAH (201323011)1

05.17.00 0 Comments

             Teori Ketergantungan atau yang biasa di kenal dengan teori Dependensi ini mulai menjadi populer pada tahun 1960an. Teori ketergantungan sendiri mengkhususkan penelitiannya pada hubungan antara negara dunia pertama dan negara dunia ketiga. Teori ini kemudian berkembang sebagai suatu kritik terhadap teori modernisasi yang dianggap sangat menyesatkan dalam hal prediksi nya terhadap prospek pembangunan di dunia ketiga. Teori Modernisasi yang menyatakan bahwa pembangunan itu seharusnya mencontoh apa yang dilakukan oleh negara-negara barat yang telah terlebih dahulu maju, justru malah membuat negara dunia ketiga yang mengikuti teori tersebut menghadapi masalah dalam hal perekonomiannya. Hal tersebutlah yang kemudian turut mendorong muncul nya teori ketergantungan ini.

            Tokoh-tokoh dari teori ketergantungan ini adalah Theotonio Dos santos dan Raul Prebisch. Dalam hal ini Thetonio Dos Santos menjelaskan bahwa kehidupan suatu negara tertentu (negara berkembang) dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara lain (negara maju), yang dimana negara tertentu (negara berkembang) ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja. Atau dengan kata lain positif atau negatifnya dampak perkembangan pembangunan di negara maju akan membawa dampak pada negara berkembang. Sedangkan Raul Prebisch lebih mengkritik konsep pembagian kerja secara internasional yaitu International Division of Labor (IDL), yang menurutnya telah menjadi penyebab munculnya masalah pembangunan di negara berkembang. Karena dengan adanya konsep pembagian kerja secara internasional yang didasarkan pada teori keunggulan komparatif, telah membuat negara-negara di dunia melakukan spesialisasi produksinya. Yang mana oleh karena itu, negara-negara di dunia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu negara pusat (center) yang menghasilkan barang industri dan negara pinggiran (pheriphery) yang memproduksi hasil pertanian. Dimana keduanya saling melakukan perdagangan namun dalam hal ini dapat terlihat bahwa negara pusat yang melakukan spesialisai pada industri menjadi kaya, sedangkan negara pinggiran tetap saja miskin. Padahal seharusnya kedua negara tersebut sama-sama kaya karena perdagangannya saling menguntungkan.

            Saya setuju dengan teori dependensi ini, karena pembagian kerja secara internasional inilah yang menyebabkan adanya negara kaya dan negara miskin, tidak adanya keadilan dalam pembagian hasil kerja. Dimana negara pusat yang memiliki kapital dan bekerja di sektor industri akan terus menjadi negara kaya, sedangkan negara pinggiran yang bekerja di sektor pertanian akan terus menjadi negara yang semakin miskin. Hal ini dapat terlihat di kawasan Amerika Serikat dan Amerika Latin, dimana Amerika Serikat merupakan negara yang kaya yang bekerja di sektor industri, sedangkan Amerika Latin adalah kawasan yang miskin dan bekerja di sektor pertanian. Negara-negara di Amerika Latin hanya menjadi negara pinggiran yang sangat bergantung dengan negara pusat yaitu Amerika Serikat. Ciri-ciri dari perkembangan kapitalisme di negara-negara kawasan Amerika Latin adalah kehidupan ekonomi yang tergantung dengan negara pusat, adanya kerja sama antara modal asing dengan kelas-kelas yang berkuasa di negera-negara kawasan Amerika Latin, yakni para pejabat pemerintah, tuan tanah, dan pedagang, serta terjadinya ketimpangan antara golongan kaya yaitu kelas dominan yang melakukan eksploitasi dan golongan miskin yaitu rakyat jelata yang dieksploitasi di negara-negara kawasan Amerika Latin.

Referensi:
Jackson, Robert dan Georg Sorensen. (2009). “ Pengantar Studi Hubungan Internasional”. Yogyakarta; Pustaka Pelajar

Stean, Jill & Pettiford, Llyod, Hubungan Internasional; Perspektif dan Tema., Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google