TEORI PERBANDINGAN POLITIK - FAUZAN AZHIMA (2013230105)
Studi
perbandingan politik mempelajari kegiatan-kegiatan politik dalam cakupan luas,
termasuk mengenai pemerintahan dan berbagai lembaganya serta organisasi yang
terkait dengan Negara seperti asosiasi 2, pressure group / interest group.
Upaya untuk membandingkan segala bentuk kegiatan politik, baik berkaitan dengan
pemerintahan maupun yang tidak. Objek studi perbandingan keadaan masyarakat.
Dalam studi perbandingan, kondisi masyarakat menjadi objek penting. Keadaan
masyarakat yaitu keadaan setempak seluruh fakta atau fenomena sosial yang
besar, seperti :
1. Tingkat
pengetahuan
2. Kebudayaan
intelektual
3. Moral
masyarakat
4. Keadaan
industri dan distribusinya
5. Mata
pencaharian masyarakat
6. Pembagian
masyarakat dalam kelas dan hubungan antar kelas
7. Kepercayaan
Dewasa
ini bukanlah hal aneh di kalangan kita semua dalam perbandingan politik untuk
menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap disiplin, bidang studi dan profesi.
Pada tahun 1960-an universitas-universitas dan yayasan-yayasan swasta
penyandang dana banyak memanfaatkan riset perbandingan politik. Kemudian
argument yang ini di tekankan disini adalah bahwa ideology itu sangat berkaitan
dengan politik. Asumsi-asumsi ideologis tentang industrilisasi dan modernisasi,
kemajuan, stabilitas dan juga ketertiban, senantiasa mewarnai berbagai
kebijakan dan tindakan kalangan universitas, pemerintah dan dunia usaha. Bahkan
ideology juga mewarnai ilmu politik dan studi perbandingan politik itu sendiri.
Para ahli ilmui politik sendiri cenderung bersifat ideologis karena nilai-nilai
dan kekayaan mereka ditentukan oleh keinginan memperoleh kekayaan, uang dan
pengaruh hal itu sendiri merupakan refleksi karakter ideology kapitalis dari
lingkungan yang melingkupi mereka.
Atas ideologi-ideologi yang
melingkupi politik itu mendorong adanya peninjaun ulang terhadap ilmu politik
dan studi perbandingan politik. Tentu saja hal ini menimbulkan berbagai
konsekuensi.
1.
Bangkitnya tentangan terhadap struktur kekuasaan professional yang ada.
Kemudian juga memunculkan perubahan radikal atas pemahaman mengenai masyarakat.
2.
Muncul kesadaran atas adanya hubungan antara dunia universitas dengan kompleks militer
dan industry modern yang dimulai terungkap dari serangkaian investigasi
kebijakan luar negeri dan penyusunan oleh badan-badan intelijen.
3.
Berkembangnya pemahaman kritis mengenai penetrasi dan control pemerintah atas
kegiatan-kegiatan riset dan publikasi
akademik, berikut implikasi terhadap perkembangan studi perbandingan politik.
Kemudian
dalam perbandingan politik ada tiga pendekatan antara lain:
Pendekatan
Tradisional
|
Pendekatan Behavioral
|
Pendekatan paska
Behavioral
|
Saling
mengaitkan fakta dan nilai Memisahkan fakta dari nilai
|
Memisahkan
fakta dari nilai Fakta dan nilai diikat pada tindakan dan relevansi
|
Fakta
dan nilai diikat pada tindakan dan relevansi
|
Persperktif
dan normative
|
Nonperspektif,
obyektif, dan empiris
|
Bersifat
humanistic dan berorientasi-masalah; normatif
|
Kualitatif
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
dan kuantitatif
|
Berkaitan
dengan ketidakteraturan dan keteraturan
|
Berkaitan
dengan keseragaman dan keteraturan
|
Berkaitan
dengan keseragaman dan keteraturan
|
Konfiguratif
dan non komparatif; berfokus pada Negara-negara individual
|
Komparatif:
berfokus pada beberapa Negara
|
Komparatif:
berfokus pada beberapa Negara
|
Etnosentris;
secara khusu berfokus pada “Demokrasi-demokrasi” Eropa Barat
|
Etnosentris:
secara khusus berkaitan dengan model Anglo -
Amerika
|
Secra
khusus berorientasi pada dunia ketiga
|
Deskriptif,
sempit dan statis
|
Abstrak,
berideologi, konsevatif dan statis
|
Teoritis,
radika. Dan berorientasi- hasil
|
Berfokus
pada strukturstruktur formal (institusi dan pemerintah)
|
Berfokus
pada struktur-struktur dan fungsi-fungsi (kelompok) formal dan informal
|
Berfokus
pada hubungan dan konflik kelas serta kelompok
|
Terdapat
perbandingan paradigma-paradigma dominan dalam perbandingan politik seperti di table dibawah ini:
Karakteristik
|
Paradigma Ortodoks
|
Paradigma Radikal
|
Pendorong
|
Historis
mikro atau makro terkompartemen batas-batas displiner
|
Holistik
makro terpesatukan inter disipliner
|
Unit
analisis
|
Sistem
dalam keseimbangan, stabil
|
Negara
dalam konflik
|
Struktur
|
Kelompok
– kelompok interaksi dan budaya, sipil
|
Kelas
– kelas, pergulatan antara kelompok borjuis dan proletar
|
Kewenangan
|
Desentarlisasi
orde dengan kewenangan yang secara sempit didasarkan dalam unit-unit khusus
|
Sentralisasi
orde dengan cakupan kesenangan luas dan umum
|
Penguasa
|
Tersebar,
terbagi di antara banyak pusat, persaingan pluralis dalam pengambilan
keputusan
|
Terkonsentrasi
dan disatukan posisi dominan kekuasaan dan pengambilan keputusan
|
perkembangan
|
Evolusioner,
unilinier, materialistic, progsesif
|
Revosioner,
multilinier, materialistic dan humanistic dalam perhatian atas kebutuhuan
semua orang
|
Sumber:
Chilcote, Ronald H.
2007. Teori Perbandingan politik penelusuran paradigma. Jakarta. PT
Rajagrafindo Persada.