TEORI PERBANDINGAN POLITIK - FAUZAN AZHIMA (2013230105)

07.22.00 0 Comments

      Studi perbandingan politik mempelajari kegiatan-kegiatan politik dalam cakupan luas, termasuk mengenai pemerintahan dan berbagai lembaganya serta organisasi yang terkait dengan Negara seperti asosiasi 2, pressure group / interest group. Upaya untuk membandingkan segala bentuk kegiatan politik, baik berkaitan dengan pemerintahan maupun yang tidak. Objek studi perbandingan keadaan masyarakat. Dalam studi perbandingan, kondisi masyarakat menjadi objek penting. Keadaan masyarakat yaitu keadaan setempak seluruh fakta atau fenomena sosial yang besar, seperti :
1.      Tingkat pengetahuan
2.      Kebudayaan intelektual
3.      Moral masyarakat
4.      Keadaan industri dan distribusinya
5.      Mata pencaharian masyarakat
6.      Pembagian masyarakat dalam kelas dan hubungan antar kelas
7.      Kepercayaan

Dewasa ini bukanlah hal aneh di kalangan kita semua dalam perbandingan politik untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap disiplin, bidang studi dan profesi. Pada tahun 1960-an universitas-universitas dan yayasan-yayasan swasta penyandang dana banyak memanfaatkan riset perbandingan politik. Kemudian argument yang ini di tekankan disini adalah bahwa ideology itu sangat berkaitan dengan politik. Asumsi-asumsi ideologis tentang industrilisasi dan modernisasi, kemajuan, stabilitas dan juga ketertiban, senantiasa mewarnai berbagai kebijakan dan tindakan kalangan universitas, pemerintah dan dunia usaha. Bahkan ideology juga mewarnai ilmu politik dan studi perbandingan politik itu sendiri. Para ahli ilmui politik sendiri cenderung bersifat ideologis karena nilai-nilai dan kekayaan mereka ditentukan oleh keinginan memperoleh kekayaan, uang dan pengaruh hal itu sendiri merupakan refleksi karakter ideology kapitalis dari lingkungan yang melingkupi mereka.

            Atas ideologi-ideologi yang melingkupi politik itu mendorong adanya peninjaun ulang terhadap ilmu politik dan studi perbandingan politik. Tentu saja hal ini menimbulkan berbagai konsekuensi.
1. Bangkitnya tentangan terhadap struktur kekuasaan professional yang ada. Kemudian juga memunculkan perubahan radikal atas pemahaman mengenai masyarakat.
2. Muncul kesadaran atas adanya hubungan antara dunia universitas  dengan kompleks  militer  dan industry modern yang dimulai terungkap dari serangkaian investigasi kebijakan luar negeri dan penyusunan oleh badan-badan   intelijen.
3. Berkembangnya pemahaman kritis mengenai penetrasi dan control pemerintah atas kegiatan-kegiatan riset dan  publikasi akademik, berikut implikasi terhadap perkembangan studi perbandingan politik.

Kemudian dalam perbandingan politik ada tiga pendekatan antara lain:
Pendekatan Tradisional
Pendekatan Behavioral
Pendekatan paska Behavioral
Saling mengaitkan fakta dan nilai Memisahkan fakta dari nilai
Memisahkan fakta dari nilai Fakta dan nilai diikat pada tindakan dan relevansi
Fakta dan nilai diikat pada tindakan dan relevansi
Persperktif dan normative
Nonperspektif, obyektif, dan empiris
Bersifat humanistic dan berorientasi-masalah; normatif
Kualitatif
Kuantitatif
Kualitatif dan kuantitatif
Berkaitan dengan ketidakteraturan dan keteraturan
Berkaitan dengan keseragaman dan keteraturan
Berkaitan dengan keseragaman dan keteraturan
Konfiguratif dan non komparatif; berfokus pada Negara-negara individual
Komparatif: berfokus pada beberapa Negara
Komparatif: berfokus pada beberapa Negara
Etnosentris; secara khusu berfokus pada “Demokrasi-demokrasi” Eropa Barat
Etnosentris: secara khusus berkaitan dengan model Anglo -  Amerika
Secra khusus berorientasi pada dunia ketiga
Deskriptif, sempit dan statis
Abstrak, berideologi, konsevatif dan statis
Teoritis, radika. Dan berorientasi- hasil
Berfokus pada strukturstruktur formal (institusi dan pemerintah)
Berfokus pada struktur-struktur dan fungsi-fungsi (kelompok) formal dan informal
Berfokus pada hubungan dan konflik kelas serta kelompok

  
Terdapat perbandingan paradigma-paradigma dominan dalam perbandingan politik   seperti di table dibawah ini:
Karakteristik
Paradigma Ortodoks
Paradigma Radikal
Pendorong
Historis mikro atau makro terkompartemen batas-batas displiner
Holistik makro terpesatukan inter disipliner
Unit analisis
Sistem dalam keseimbangan, stabil
Negara dalam konflik
Struktur
Kelompok – kelompok interaksi dan budaya, sipil
Kelas – kelas, pergulatan antara kelompok borjuis dan proletar
Kewenangan
Desentarlisasi orde dengan kewenangan yang secara sempit didasarkan dalam unit-unit khusus
Sentralisasi orde dengan cakupan kesenangan luas dan umum
Penguasa
Tersebar, terbagi di antara banyak pusat, persaingan pluralis dalam pengambilan keputusan
Terkonsentrasi dan disatukan posisi dominan kekuasaan dan pengambilan keputusan
perkembangan
Evolusioner, unilinier, materialistic, progsesif
Revosioner, multilinier, materialistic dan humanistic dalam perhatian atas kebutuhuan semua orang

Sumber:

Chilcote, Ronald H. 2007. Teori Perbandingan politik penelusuran paradigma. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada.

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google