TEORI EKONOMI POLITIK - M. ALDRY VERDIANO (2013230068)

07.26.00 0 Comments

Ilmu Ekonomi Politik secara konvensional mempelajari anatomi sistem politik dan ekonomi suatu negara. Jika peran negara atau pemerintah sangat dominan dalam sistem ekonomi, maka sistem ekonomi suatu negara tersebut lebih di golongkan ke dalam anatomi negara sosialis atau komunis. Jika peranan negara kecil tidak dominan, maka sistem ekonomi politik negara bersangkutan dapat di golongkan pada kelompok negara kapitalis liberal. Dengan analisis tersebut, maka sistem ekonomi politik di bagi menjadi 2 yaitu sistem sosialis/komunis dan sistem kapitalis liberal. Ilmu politik menyadarkan basis analisanya pada pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pembagian dari kedua sistem ini terutama sifat dari eksistensi mekanisme pasar, pendirian badan usaha, dan motif mencari keuntungan. Sistem kapitalisme mengakomodasi sifat-sifat dasar yang mengedepankan institusi pasar dan swasta dominan. Sistem sosialisme lebih mementingkan peran negara, tetapi memberikan ruang gerak yang amat sedikit terhadap institusi pasar, adanya motif mencari keuntungan, dan peranan swasta.

Sistem Ekonomi Politik

1.Kapitalisme
Di dalam sistem kapitalis, pemikiran terletak di tangan individu yang di gunakan untuk tujuanya sendiri, yakni tujuan untuk mencari keuntungan (profit). Individu juga dapat mengambil inisiatif membentuk dan mengembangkan perusahaan-perusahaan, baik di lakukan secara partnership atau korporasi. Peranan pemerintah hanya terbatas untuk melakukan kontrol dan mengikuti perkembanganya agar tidak terjadi kegagalan pasar. Kelemahan kapitalisme antara lain adalah pemborosan dan inefisiensi dalam produksi untuk menghasilkan barang-barang mewah yang tidak esensial untuk keperluan hidup. Salah satu prinsip kapitalisme adalah kebebasan dalam kompetisi pasar yang sekaligus merupakan kelemahan sistem ekonomi kapitalisme. Hanya pemilik modal besar saja yang potensial mampu dan hidup di dalam prinsip bebas tersebut. kelompok ekonomi kecil dan lemah bisa tersingkir dalam sistem kapitalisme liberal bila pemerintah tidak melakukan perlindungan terhadapnya.

2. Sosialisme dan Komunisme
Pengertian dari sosialisme didasarkan pada sistem sosial berdasarkan prinsip kolektif dalam pemilikan alat-alat produksi dan distribusi. Di dalam konsep teori ini, perhatian terhadap kesejahtraan sosial lebih tinggi di bandingkan dengan sistem ekonomi lainya. Kelompok komunis menganggap bahwa sosialisme adalah satu atap untuk menuju kepada masyrakat komunisme yang sempurna. Komunisme memang di bangun dengan pondasi pemikiran sosialisme, tetapi sosialisme tidak sama dengan komunisme, pemikiran sosialisme merupakan akar utama dari pemikiran radikal komunisme. Dalam sistem ekonomi sosialisme, kelompok industri dasar dan sumber daya yang menyangkut kepentingan rakyat banyak dimilki oleh negara. Sisanya menjadi milik individu dan di usahakan secara perorangan melalui badan-badan usaha yang ada.

Referensi :
Anthony Giddens, kapitalisme dan teori sosial modern(Jakarta :UI Press, 1986)

Rachbini, Didik, Ekonomi Politik dan Teori  Publik(Bogor :Ghalia Indonesia)

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google