TEORI EKONOMI POLITIK - M. ALDRY VERDIANO (2013230068)
Ilmu
Ekonomi Politik secara konvensional mempelajari anatomi sistem politik dan
ekonomi suatu negara. Jika peran negara atau pemerintah sangat dominan dalam
sistem ekonomi, maka sistem ekonomi suatu negara tersebut lebih di golongkan ke
dalam anatomi negara sosialis atau komunis. Jika peranan negara kecil tidak
dominan, maka sistem ekonomi politik negara bersangkutan dapat di golongkan
pada kelompok negara kapitalis liberal. Dengan analisis tersebut, maka sistem
ekonomi politik di bagi menjadi 2 yaitu sistem sosialis/komunis dan sistem
kapitalis liberal. Ilmu politik menyadarkan basis analisanya pada pembagian
kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pembagian dari kedua sistem ini
terutama sifat dari eksistensi mekanisme pasar, pendirian badan usaha, dan
motif mencari keuntungan. Sistem
kapitalisme mengakomodasi sifat-sifat dasar yang mengedepankan
institusi pasar dan swasta dominan. Sistem sosialisme lebih mementingkan peran
negara, tetapi memberikan ruang gerak yang amat sedikit terhadap institusi
pasar, adanya motif mencari keuntungan, dan peranan swasta.
Sistem Ekonomi Politik
1.Kapitalisme
Di
dalam sistem kapitalis, pemikiran terletak di tangan individu yang di gunakan
untuk tujuanya sendiri, yakni tujuan untuk mencari keuntungan (profit). Individu
juga dapat mengambil inisiatif membentuk dan mengembangkan
perusahaan-perusahaan, baik di lakukan secara partnership atau korporasi.
Peranan pemerintah hanya terbatas untuk melakukan kontrol dan mengikuti
perkembanganya agar tidak terjadi kegagalan pasar. Kelemahan kapitalisme antara
lain adalah pemborosan dan inefisiensi dalam produksi untuk menghasilkan
barang-barang mewah yang tidak esensial untuk keperluan hidup. Salah satu
prinsip kapitalisme adalah kebebasan dalam kompetisi pasar yang sekaligus
merupakan kelemahan sistem ekonomi kapitalisme. Hanya pemilik modal besar saja
yang potensial mampu dan hidup di dalam prinsip bebas tersebut. kelompok
ekonomi kecil dan lemah bisa tersingkir dalam sistem kapitalisme liberal bila
pemerintah tidak melakukan perlindungan terhadapnya.
2.
Sosialisme dan Komunisme
Pengertian
dari sosialisme didasarkan pada sistem sosial berdasarkan prinsip kolektif
dalam pemilikan alat-alat produksi dan distribusi. Di dalam konsep teori ini,
perhatian terhadap kesejahtraan sosial lebih tinggi di bandingkan dengan sistem
ekonomi lainya. Kelompok komunis menganggap bahwa sosialisme adalah satu atap
untuk menuju kepada masyrakat komunisme yang sempurna. Komunisme memang di
bangun dengan pondasi pemikiran sosialisme, tetapi sosialisme tidak sama dengan
komunisme, pemikiran sosialisme merupakan akar utama dari pemikiran radikal
komunisme. Dalam sistem ekonomi sosialisme, kelompok industri dasar dan sumber
daya yang menyangkut kepentingan rakyat banyak dimilki oleh negara. Sisanya
menjadi milik individu dan di usahakan secara perorangan melalui badan-badan
usaha yang ada.
Referensi :
Anthony
Giddens, kapitalisme dan teori sosial modern(Jakarta :UI Press, 1986)
Rachbini,
Didik, Ekonomi Politik dan Teori
Publik(Bogor :Ghalia Indonesia)