TEORI EKONOMI POLITIK - KANJENAUDI ELISA BATAHA (2013230108)
Definisi dari Ekonomi Politik adalah
sebuah kajian aplikatif-empiris yang mempelajari keterhubungan serta interaksi
yang berlangsung atau saling mempengaruhi (dan juga saling mempertimbangkan)
antara faktor mekanisme pasar (sebagai komponen ekonomi) dengan faktor
kebijakan pemerintah (sebagai komponen politik) serta dengan perubahan sosial
(sebagai komponen sosiologi). Ekonomi Politik tumbuh dari interaksi dalam kehidupan
bermasyarakat dan sebaliknya diaplikasikan untuk kepentingan negara dan
masyarakat, jadi tidak boleh terlepas dari kajian kemasyarakatan yaitu
faktor-faktor perubahan sosial (Rudy, 2007: 15). Kajian Ekonomi Politik tidak
dapat mengabaikan peran dan kedudukan dari perubahan sosial dalam kehidupan
masyarakat yang jelas turut memengaruhi kedua komponen terdahulu, yaitu
mekanisme pasar dan kebijakan pemerintah. Inti dari kajian Ekonomi Politik
adalah keterhubungan tiga sisi, yakni sisi ekonomi, politik dan perubahan
sosial (baik sebagai ilmu atau teori maupun kondisi dan aplikasinya berupa
tanggapan yang layak dan penyesuaian terhadap perubahan atau kemajuan dalam
masyarakat yang makin kritis, demokratis, partisipatif; termasuk dalam hal
agama serta budaya, antara lain; perubahan sikap sosial dari sikap radikal ke
moderat, dan sebagainya) (Rudy, 2007: 16). Sudah cukup jelas bahwa kajian
ekonomi politik, tidak lepas dari tanggapan terhadap perubahan sosial serta
upaya-upaya penanggulangan masalah sosial dalam kaitannya dengan realitas
ekonomi dan kebijakan publik. Dalam hal Ekonomi Politik Internasional, aspek
perubahan sosial yang dihadapi dan perlu diperhitungkan adalah meningkatnya
mobilitas masyarakat sehubungan dengan kemajuan-kemajuan di bidang teknologi,
transportasi dan dan telekomunikasi; fenomena “borderless world” (semakin
terbukanya interaksi dan transaksi lintas batas negara); keterbukaan akses
informasi melalui internet; globalisasi; perubahan sikap setelah era Perang
Dingin, demokrasi dan HAM, berfungsinya serikat pekerja dan buruh, dan lain
sebagainya (Rudy, 2007: 17). Kekhasan studi Ekonomi Politik keseluruhan
(nasional maupun internasional) adalah perhatiannya yang sangat besar terhadap
kelompok masyarakat tertindas (the
oppressed and the marginalized people) serta kalangan orang yang kurang
beruntung. Selanjutnya dalam konteks global, kekhasan studi ini adalah pada
perhatian dan kajian mengenai bangsa atau negara miskin dan terbelakang (Rudy,
2007: 23).
Dalam ilmu Hubungan Internasional telah
dikenal beberapa perspektif, diantaranya yang umum yaitu perspektif realis dan
liberal. Namun, hal ini akan berbeda dengan perspektif yang ada dalam Ekonomi
Politik Internasional, contohnya perspektif Neo-Merkantilis (Rudy, 2007: 31).
Perspektif ini mirip dengan Merkantilisme tetapi berlangsung pada abad ke-20
hingga saat ini. perbedaannya adalah, dahulu kekuasaan politik (penaklukan
wilayah, penjajahan) menyokong dan memberi peluang bagi penjajahan ekonomi, unequal trade, dan penghisapan SDA.
Sedangkan masa sekarang yang berlangsung dalam bentuk “penjajahan ekonomi”
terhadap penduduk dengan meniadakan “penjajahan politik” seperti penguasaan
atas wilayah yang didiami oleh bangsa lain. Neo-Merkantilisme masih tetap
menekankan tentang perlunya peningkatan kemakmuran negara dengan melalui
peningkatan produksi dan ekspor yang ditambah dengan menjaga keunggulan
teknologi (kepemimpinan dalam inovasi teknologi), menggenjot daya saing atas
produk-produk ekspornya, serta upaya untuk melestarikan kebergantungan negara
lain yang merasa inferior terhadap produk yang dikasilkannya. Dengan begitu
intinya adalah tetap, yaitu memelihara posisi negara masing-masing (negara
industri maju) berada pada tataran yang kompetitif dalam perdagangan dan berada
di lapisan atas dalam percaturan ekonomi politik internasional (Rudy, 2007: 33).
Sumber:
Rudy,
May. 2007. Ekonomi Politik Internasional:
Peran Domestik hingga Ancaman Globalisasi. Bandung: Penerbit NUANSA