TEORI POLITIK LUAR NEGERI - CHAIRUL RACHMANSYAH (2013230092)

07.32.00 0 Comments

Penulis akan memaparkan secara singkat tentang teori politik luar negeri, politik luar negeri adalah politik  yang melanjutkan dari dalam negeri untuk melakukan kebijakan kebijakan terhadap dunia internasional untuk mementingkan kepentingan nasionalnya. Menurut William D.Coplin mengatakan bahwa politik luar negeri merupakan kebijakan yang meneruskan politik dalam negeri.  Dalam politik luar negeri dapat dilihat dalam berbagai letak geografis maupun geopolitiknya.  Kemudian dalam beberapa decade terakhir ini dunia internasional intensitasnya sangat tinggi sehingga level pendekatan yang lebih intesif bukan lagi antara pemerintah dengan pemerintah bahkan individu dan non-pemerintah bisa mempengaruhi kebijakan luar negeri untuk mementingkan kepentingan nasionalnya.

                Dalam melihat tema ekonomi melalui poltik luar negeri. Australia yang memliki sistem ekonomi yang liberal yang sehingga Australia memliki kekuatan di kawasan asia tenggara. Kerja sama ekonomi yang antara lain dengan Association Of East Asian Nation (ASEAN). Hubungan ekonomi dengan Negara-negara di asia tenggara di rasa penting bagi Australia pasca perang dingin. Ketika Australia berada di bawah kepemimpinan Gough Whitlam yang memenangka pemilu pada tahun 1972. Australia menerapkan reformasi kebijakan liberalisasi perdagangan guna meningkatkan kegiatan ekspor – impor dan menyaingi perdagangan antara Asia Tenggara. Namun dalam kerja sama dengan ASEAN yang di bawah kepemimpinan Gough Whitlam, Australia nilai Ekspor malah menurun derastis ketika pemotongan bea masuk sebesar 25% yang di lakukan oleh Australia. Kekuasaan Gough Whitlam berakhir setahun kemudian yakni pada tahun 1975 yang di gantikan dengan perdana menteri dari partai Liberal, Malcolm Fraser.

            Pada masa kepemimpinan Fraser Australia dan Asia Tenggara diwarnai kesalah pahaman oleh kedua belah pihak. Fraser membuat kekecewaan terhadap Anggota-Anggota ASEAN karena menolak untuk membuka pasar domestic Australia dan mempertanyakan komitmen Australia dalam kerjasama ekonomi dengan dua kawasan tersebut. Kebijakan-kebijakan yang “rama” dalam perdagangan denga Negara-negara ASEAN lebih menonjol saat Australia di pimpin oleh partai buruh. Hal ini terbukti ketika Bob Hawke dan Paul Keating memimpin Australia.

            Pada Masa Bob Hawke (1983-1991) ia mengeluarkan kebijakan yang meningkatkan hubungan ekonomi antara Australia dengan ASEAN. Kebijakan terpenting yaitu menerapkan penurunan tarif impor dan menghilangkan kuota impor dalam dalam jangka waktu sepuluh tahun. Hal ini dalam meningkatkan kualitas hubungan Australia dengan Negara-negara Asia Tenggara. Upaya diplomasi perdagangan pun terus dilakukan hingga pada tahun 1980-an yang terbentuk sebuah forum kerjasama ekonomi yaitu APEC (Asia Pacific Economic Cooperation). Terbentuknya APEC ini juga hasil dari diplomasi Ekonomi Australia. Kebijakan-kebijakan yang “ramah” terhadap Negara-negara Asia Tenggara tersebut dilanjutkan oleh Paul Keating ( 1993-1996 ).

            Pada kursi Perdana Menteri diduduki oleh Jhn Howard ( 1995-2007 ) dari partai Liberal, howard memiliki pandangan berbeda dengan hawked an Keating dalam mengambil kebijakan ekonomi. Howard memandang bwah kerjasama bilateral lebih menguntungkan daripada multilateral. Oleh karena itu, pada masa John Howard diterapkan sejumlah kesepakatan Free Trade Area ( FTA ). Salah satu dari FTA yaitu ASEAN-Australia New Zealand FTA ( AANZ-FTA ).

Teori ini menjelaskan kerjasama yang dilakukan dengan Australia dengan ASEAN, karena dengan adanya kerjasama tersebut membuka peluang untuk menjalakan kebijakan politik luar negeri sperti hal nya dengan melakukan kerjasama Ekonomi antara dua kawasan tersebut. Namun poltik luar negeri pun terkadang terdapat kendala dalam penerapan kebijakan luar negeri yang dilihat secara geopolitik dan geografis. Secara geografis kawasan Australia dan Negara-negara anggota ASEAN berlokasi berdekatan dan menjadi peluang pasar bagi Australia ke Negara-negara anggota ASEAN.

Referensi        :
Sitepu, P. Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hamid, Zulkifli.1999. Sistem Politik Australia. Bandung:Remaja Rosdakarya.
https://www.academia.edu/9858921/Kerjasama_Ekonomi_Australia_-_ASEAN

            Di Akses 19/03/2016

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google