TEORI DEPENDENSI - LUQYANA YASMIN (2013230034)
Teori
ketergantungan merupakan teori turunan ataupun nama lain dari teori
strukturalisme. Dimana kaum strukturalisme menghendaki adanya keadilan yang
merata di seluruh golongan dan lapisan masyarakat di dunia ( khususnya dunia
ketiga ataupun dunia berkembang). Dimana strukturalis menilai bahwa adanya
ketidakadilan terhadap system yang ada pada dunia ini, dimana hanya
menguntungkan beberapa kelompok saja (Negara maju) dan menciptakan kerugian di
pihak lain ( Negara berkembang ). Menurut kaum strukturalis sistem yang ada
didunia ini sudah dirancang sedemikian rupa untuk menguntungkan kelas-kelas
social tertentu dan semakin melemahkan kelas-kelas social yang powernya kurang
bahkan tidak ada shingga pada akirnya menciptakan system dunia yang pada
dasarnya tidak adil.
Pada akir tahun 1960-an dan awal 1970-an
ide-ide turunan dari pemikiran marxis dikembangkan oleh komunitas hubungan
internasional. Walaupun teori marxis dan strukturalis di anggap kurang popular
karna berkurangnya kepopuleritasannya (
setidaknya di barat ) dalam perkembangan ilmu HI dikarnakan penjelasan
–penjelasan ala ‘strukturalis’ tidak berperan penting pada awal perkembangan
hubungan internasional, tetapi teori ini sangat penting dan berpengaruh dalam
sejarah hubungan internasional. Dalam perkembangannya dalam hubungan
internasional ada dua teori penting yang memiliki peran penting dalam
perkembangan perspektif strukturalis yaitu teori ketergantungan dan teori
system dunia.
Teori
ketergantungan menurut Theotonio Dos Santos suatu teori pada keadaan dimana
kehidupan ekonomi Negara-negara tertentu di pengaruhi oleh perkembangan dan
ekspansi dari kehidupan Negara-negara lain dimana Negara-negara tertentu ini
hanya berperan sebagai penerima akibat saja. Teori ketergantungan menjadi
popular ketika pada tahun 1960-an dimana teori ini berkembang sebagai suatu
kritik terhadap teori modernisasi liberal “teori ini biasanya dikaitkan dengan
pembangunan dan industrialisasi kapitalis, penemuan teknologi, konsumerisme,
ekonomi pasar, dan pertumbuhan populasi “. Teori moderniasasi dianggap sebagai
satu pembenaran kuat bagi bentuk neo-imperaialisme, dimana salah satu kritik
teori ketergantungan terhadap teori moderniasasi adalah ; (1) belum berjalannya
system ini bahkan dalam masyarakat yang telah memakai nilai-nilai dan
resep-resepnya, (2) menyatakan bahwa mereka bisa mejadi seperti kita (ex: orang
miskin bisa menjadi orang kaya) setelah itu modernisasi akan menganggap budaya,
tradisi dan sejarah beberapa Negara kurang berkembang sebagai sesuatu yang tak
berarti.
Kondisi ekonomi dan perpolitikan
pada saat akir 1960-an dan awal 1970an adalah munculnya Negara-negara merdeka
baru yang berusaha berjuang untuk keluar dari penindasan kolonialisme /
imperialism yang dilakukan Negara-Negara penjajah di tanah mereka. Walaupun
status dari Negara-negara yang baru muncul ini adalah Negara yang merdeka bukan berarti keadaan Negara tersebut akan
langsung stabil baik dari segi keamanan, politik maupun ekonominya, Mereka akan
dituntut untuk menerapkan suatu system yang
tepat untuk di aplikasikan dan diterapkan kedalam negeri mereka guna
menjalankan kegiatan dalam negeri secara efektif. Sehingga pada saat itu
Negara-negara yang baru merdeka ini djadikan arena pertempuran bagi ideologis
terbesar yang ada pada saat itu, dimana kedua Negara yang berperang (United
states & Uni soviet in cold war ) akan berusaha menarik Negara-negara baru
merdeka ini untuk menanamkan ideologis yang masing-masing mereka bawa sehingga
pengaruh dari kedua Negara ini akan semakin meluas.
Negara-negara barat berusaha untuk
menjaga Negara-negara yang baru merdeka ini atau Negara di dunia ketiga agar
tidak jatuh ke tangan-tangan rezim komunis dan mendukung Negara-negara baru
merdeka ini untuk menerapkan ideologis yang Negara barat bawa dan menerapkan
perekonomian kapitalis (dimana keuntungan yang akan lebih dirasakan oleh
Negara-negara maju dan merugikan Negara yang sedang berkembang atau Negara
miskin) begitupula sebaliknya. Negara-negara yang baru merdeka ini akan
didorong untuk mengembangkan perusahaan terbuka untuk terlibat didalam
perdagangan bebas untuk mendorong persaingan,dinamisme dan pertumbuhan ekonomi.
Amerika serikat pada saat itu akan berusaha menancapkan ideologinya di
Negara-negara baru merdeka ini untuk memperluas power dan pengaruhnya dengan
mengagung-agungkan ideologis Liberalism yang dinilai sebagai guardian angel yang sangat bermanfaat dan
efektif untuk Negara-negara yang baru merdeka untuk melakukan pembangunan yang
signifikan di berbagai bidang sehingga akan ditekankan bahwa Negara baru
merdeka harus menerapkan system seperti ini (liberalism), penekanan yang
dilakukan bisa lewat jalur diplomasi, propaganda yang dilakukan Negara barat
(AS) atau bantuan ‘khusus” yang diberikan terhadap Negara dunia ketiga yang
pada akirnya akan membuat Negara dunia ketiga sangat amat mudah untuk di
control oleh AS dikarnakan sangat bergantungnya Negara berkembang/miskin (dunia
ketiga) terhadap Negara barat sehingga
kepentingan Negara seperti AS ada akirnya akan tercapai dengan sangat mudah
ataupun ada cara lainnya berupa ancaman menuju kekerasan.
Menurut
teori ketergantungan prediksi-prediksi pembangunan yang disuguhkan dalam teori
modernisasi sangat menyesatkan dalam praktiknya di pembangunan didunia ketiga.
Pada kenyataanya, hasil dr performance ekonomi mereka sangat mengecewakan.
Pembangunan model barat ini malah membuat Negara-negara berkembang malah semakin
sulit dalam memajukan perekonomian mereka dikarnakan keuntungan yang besar
dirasakan oleh kaum kapitalis saja hal ini terjadi karena struktur dasar
perekonomian global dirancang meningkatkan perekonomian-perekonomian yang telah
maju dan kaya saja seperti di barat dan utara sedangkan untuk perekonomian yang
baru berkembang akan kesulitan dalam bersaing dan mempertahankan perekonomian
Negara sehingga secara progresif malah semakin memiskinkan Negara-negara yang
telah miskin atau berkembang.
Misalnya
saja menurut pamahaman saya pribadi bagaimana mungkin Negara yang baru merdeka
akan berkembang maju pesat apabila sudah didorong untuk terlibat dalam
perdangan internasional sebelum mengembangkan dan memperkuat pasar local mereka
yang masi berorientasi kecil sehingga MNC-MNC yang masuk kesuatu Negara
berkembang akan dinilai sebagai ssuatu yang menguntungkan dari segi penyerapan
tenaga kerja di banding industry local yang ada tp belum berkembang ehingga tak
dapat menyerap ribuan bahkan ratusan tenaga kerja yang membutuhkan lapangan
pekerjaan. Tapi hal ini akan merugikan dan melemahkan perekonomian Negara
berkembang, dikarnakan selain secara tak lagsung perekonomian dalam negeri di
control oleh kekuatan asing yang akan berdampak terhadap melemahnya pasar local
(industry local) karna di banjiri oleh produk dan industry pasar internasional
yang mematikan pasar bahkan industry local mereka sehingga tak berkembang dan
merugikan Negara. Tapi apabila secara tiba-tiba Negara berkembang memutuskan
untuk tidak ikut kembali kedalam perdagangan internasional atau model
pembangunan ala barat ini ini akan ada konsekuensi yang di terima dari pihak
Negara maju terhadap Negara berkembang dan sekian banyak tenaga kerja yang bekerja di
perusahan MNC tersebut akan terbengkalai dan menjadi pengangguran apabila
didalam negri sendiri belum dapat meciptakan lapangan pekerjaan yang memadai karna
apabila tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai sebagi ganti pasar
internasional yang sudah tak ada lagi malah akan semakin merugkan Negara berkembang
karna akan menciptakan banyak sekali pengangguran sehingga sulit untuk melepaskan
diri dari bayang-bayang Negara maju.
Meskipun
seagian besar Negara-negara di dunia telah membebaskan diri dari imperialism
dan kolonialisme namun barat terus mendominasi dunia ketiga dengan berbagai
macam cara. Para kaum kapitalis ini akan menyebarkan nilai-nilai mereka secara
bertahap sehingga semakin meluas. Teoritis ketergantungan telah menunjukan cara
para borjuis di Negara – Negara kaya bisa mengekspolitasi Negara miskin dan
menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk melemahkan tuntutan kelas
proletarnya dengan memberikan kesejahteraan yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Baylis, John dan Steve Smith. “THE
GLOBALIZATION F WORLD POLITICS”. Oxford University Press
Jackson, Robert dan Georg Sorensen.
(2009). “ Pengantar Studi Hubungan Internasional”. Yogyakarta; Pustaka Pelajar
Steans, Jill dan Lyloyd Pettiford.
(2009).” Hubungan Internasional Perspektif dan Tema”. Yogyakarta; Pustaka
Pelajar