TEORI PERBANDINGAN POLITIK - JULIA WIDIANTI (2013230083)

07.32.00 0 Comments

                    Pendekatan “perbandingan” telah ada selama berabad-abad, dalam usaha untuk memahami dan menjelaskan perbedaan-perbedaan prosedur dan bekerjanya berbagai macam sistem politik, para teoritisi telah memperbandingkan negara dengan negara, monarki atau oligarki dengan demokrasi, pemerintahan konstitusional dengan tirani, demokrasi kapitalis borjuis dengan kediktatoran proletariat, rejim tradisional dengan rejim modern, dan sebagainya.

            Salah satu penstudi yang membahas pendekatan perbandingan adalah Gabriel A. Almond.. Awal mula sistem politik almond diungkapkan dalam Journal of Politics  pada tahun 1956, yang mencakup sistem-sistem politik diluar dunia Barat, dan negara-negara yang baru merdeka. Ia kemudian merumuskan kategori-kategori struktur dan fungsi, dan mengaitkannya degan semua sistem politik yang ada di dunia dalam bagian pendahuluan bukunya yang berjudul Politics of the Developing Areas.

Bagi almond sistem lebih berguna daripada proses; sistem menyiratkan ‘totalitas,’ interaksi-interaksi diantara unit-unit di dalam totalitas, dan stabilitas di dalam interkasi-interaksi tersebut, yang digambarkan sebagai “kesetimbangan yang berubah”. Ia menjelaskan konsep-konsep yang dianggapnya paling tepat untuk menganalisa berbagai sistem politik, yaitu : sistem, struktur, dan fungsi. Dengan menggunakan ketiga konsep tersebut, sistem politik dapat dipahami dan dibandingkan dengan jenis sistem politik yang lainnya.

            Sistem, dapat diartikan sebagai suatu konsep menunjukkan adanya suatu organisasi yang berinteraksi dengan suatu lingkungan, yang mempengaruhinya maupun dipengaruhinya. Sistem politik mencakup serangkaian aksi yang dilakukan oleh aktor dan peraturan-peraturan yang mungkin disepakati bersama baik secara kolektif maupun universal. Dengan aktor-aktor tersebut sistem politik dapat dijalankan sehingga menghasilkan rumusan-rumusan kebijakan serta dapat melaksanakan kebijakan tersebut.

            Konsep-konsep tersebut sangat penting untuk memahami bagaimana politik dipengaruhi oleh lingkungan alam dan lingkungan manusianya, dan bagaimana politik mempengaruhi kedua lingkungannya. Gabriel A. Almond mengidentifikasikan empat ciri sistem politik yang menonjol, yaitu : 1) semua sistem politik memiliki struktur politik, 2) fungsi-fungsi yang sama muncul dalam seluruh sistem politik, 3) seluruh struktur politik bersifat multi-fungsional, 4) seluruh sistem politik bercampur dengan pengertian budaya.

            Almond percaya bahwa skemanya memungkinkan para ilmuwan politik untuk bergerak menuju satu teori “peluang” dari organisasi politik. Peletakkannya pada struktur dan fungsi menunjukkan “bahwa sistem politik dapat diperbandingan dalam pengertian peluang kinerja fungsi-fungsi tertentu dan struktur-struktur tertentu”.

Referensi :
Chilcote, Ronald H. (2010). Teori Perbandingan Politik : Penulusuran Paradigma, edisi 1 (diterjemahkan oleh :Haris Munandar, Dudy Priatna). Jakarta : Rajawali Pers
Mas’oed Mohtar dan Colin Mac Andrews. (1986). Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google