TEORI SISTEM DUNIA - GRAZIELLA LEDYSINA (2013230033)
Teori
sistemadalah sebuah sistem kapitalis yang sangat kuat pengaruhnya terhadap
sejumlah negara yang ada di dunia, sehingga dalam kaitan integrasi yang terjadi
juga hanya berdasarkan kepentingan ekonomi dari pada relasi politik. Dapat
dikatakan bahwa hubungan yang terjadi hanyalah bersifat profit dan defisit.
Teori ini berkeyakinan bahwa tak ada satupun negara yang mampu melepaskan diri
dari sistem kapitalis.
Beberapa
hal yang melatar belakangi munculnya teori sistem dunia:
a. Negara-negara di Asia Timur (Jepang,
Taiwan, Korea Selatan, Hongkong, dan singapura) terus mencapi pertumbuhan
ekonomi tinggi. Sulit untuk mengaitkan bahwa ini sebagai hasil kerja para
imperialis, pembangunan yang bergantung, atau ketergantungan yang dinamis,
karena industri di kawasan ini secara nyata menjadi sebuah tantangan bagi
Amerika serikat. Analisisnya adalah terjadi usaha mandiri atau memanfaatkan
kesempatan yang datang dari negara-negara yang awalnya adalah negara semi pinggiran
menjadi negara sentral.
b. Krisis di berbagai negara sosialis,
yakni perpecahan Republik Rakyat China dan Uni soviet. Kegagalan Revolusi
Kebudayaan, stagnasi ekonomi di negara-negara sosialis, perkembangan yang
evolutif dan mulainya negara sosialis menerima investasi modal asing yang
kavitalistik. Fenomena tersebut menandai kegagalan Marxisme revolusioner dan
revolusi Marxisme. Analisisnya adalah terjadinya krisis di negara sosialis,
membuat negaranya terpakasa meminjam modal kepada negara dengan sistem kapitalis.
Artinya bahwa sosialis tidak lepas dari pengaruh dari kapitalis.
c. Munculnya
krisis di Amerika Serikat, Perang Vietnam, Krisis Watergate, embargo minyak
tahun 1975, inflasi ekonomi Amerika pada akhir 1070-an, kebijaksanaan
perdagangan dan investasi produktif, defisit anggaran belanja pemerintah,
defisit neraca pembayaran yang makin meluas pada tahun 1980-an menandai
hancurnya hegemony politik ekonomi Amerika. Terjadinya krisis di negara sentral
membuat negara-negara semi pinggiran memanfaatkan kesempatan untuk memandirikan
negaranya atau pun membuat suatu kebijakan baru yang membuat negaranya semakin
pesat berkembang.
Menurut
Wallertstein jika dunia hanya dibagi dalam dua bentuk negara, masih banyak
negara yang belum masuk kedalam 2 kategori tersebut.Maka menurut Wallerstein
sistem dunia yang kapitalis dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu, negara
sentral, negara semi-preferi, dan negara negara preferi (pinggiran). Munculnya
negara semi pinggiran oleh Wallerstein dikarenakan pemikiran jika hanya
terdapat 2 kutub di dunia yaitu negara sentral dan pinggiran saja, maka
disintegrasi akan muncul dengan mudah dalam sistem dunia itu. Sehingga, negara
semi pinggiran dinilai akan menghindari disintegrasi tersebut. Kemudian, negara
semi pinggiran juga dinilai bisa menjadi iklim ekonomi baru.Para pemilik modal
bisa memindahkan modalnya dari tempat yang sudah tidak lagi efisien ke tempat
baru yang sedang tumbuh.Hal ini terjadi karena di negara sentral yang
sebelumnya merupakan ekonomi unggul mengalami penurunan atau kehilangan
keuntungan biaya komparatif sebagai akibat meningkatnya upah yang terus menerus
karena eksploitasi buruh di negara-negara pinggiran.
Penekanan
pada teori ini adalah peralihan kekuatan negara sangat dinamis.Negara sentral
bisa menjadi negara semi pinggiran, negara semi pinggiran bisa menjadi negara
sentral dan negara pinggiran, sedangkan negara pinggiran bisa menjadi negara
semi pinggiran.Jadi sistem kapitalis membentuk dunia yang sangat
dinamis.Contohnya Amerika yang bisa menggulingkan Inggris dan Belanda sebagai
negara sentral setelah Perang Dunia II pasca kehancuran dahsyat di Eropa
sebagai.Maka ketika itu Amerika berada pada posisi negara semi pinggiran dan
beralih menjadi negara sentral.
Wallstrein
merumuskan tiga strategi terjadinya proses kenaikan kelas:
1. Kenaikan kelas terjadi karena
menjemput dan merebut kesempatan yang datang. Sebagai misal negara pinggiran
tidak lagi dapat mengimpor barang-barang industri oleh karena mahal sedangkan
komiditi primer mereka murah sekali, maka negara pinggiran mengambil tindakan
yang berani untuk melakukan industrialisasi substitusi impor.
2. Kenaikan kelas terjadi karena adanya
undangan. Sebagai contoh perusahaan-perusahaan industri raksasa di
negara-negara pusat perlu melakukan ekspansi ke luar dan kemudian lahir apa
yang disebut dengan MNC. Akibat dari perkembangan ini, maka muncullah
industri-industri di negara-negara pinggiran yang diundang oleh oleh
perusahaan-perusahaan MNC untuk bekerjasama. Melalui proses ini maka posisi
negara pinggiran dapat meningkat menjadi setengah pinggiran.
3. Kenaikan kelas
terjadi karena usaha yang dilakukan negara dalam memandirikan negaranya.
Sebagai misal saat ini dilakukan oleh Peru dan Chile yang dengan berani
melepaskan dirinya dari eksploitasi negara-negara yang lebih maju dengan cara
menasionalisasikan perusahaan-perusahaan asing. Namun demikian, semuanya ini
tergantung pada kondisi sistem dunia yang ada, apakah pada saat negara tersebut
mencoba memandirikan dirinya, peluang dari sistem dunia memang ada.Jika tidak,
mungkin dapat saja gagal.
Referensi:
www.academia.edu/6708759/Teori_Sistem_Dunia_World_Sistem_Theory.file.upi.edu/Direktori/FPIPS/.../HandBook_SOSBANG.pdf.